Teknologi dan Industri Media: Televisi


A.    Sejarah
Sejarah perkembangan televisi tidak bisa di pisahkan dari penemuan radio serta teori dasar hukum gelombang elektromagnetik. Heinrich Rudolf Hertz adalah orang pertama yang berhasil 'mendeteksi' gelombang elektromagnetik dari gelombang radio. Penemuan ini kemudian dikenal dengan frekuensi Hertz.
Selanjutnya Joseph Henry dan Michael Farraday mengembangkan penelitian mengenai elektromagnetik induktansi hingga menjadi pionir era komunikasi elektronik, termasuk televisi. Televisi pertama ditemukan pada tahun 1926 oleh John Logie Baird. Ia berhasil mentransmisikan gambar dari televisi di sebuah laboratorium di London. Penemuan inilah yang akhirnya menjadi cikal bakal TV di masa depan. Televisi pertama bentuknya bukanlah kotak minimalis seperti sekarang melainkan terdiri atas banyak lempengan, tabung dan kabel yang berseliweran.
Kemudian tahun 1927, Philo Taylor Farnsworth ilmuwan asal Utah, Amerika Serikat mengembangkan televisi modern pertama. Gagasannya tentang image dissector menjadi dasar kerja TV tabung hingga TV modern. Pada tanggal 11 mei 1939 pemancar televisi untuk pertama kalinya dioperasikan di Berlin, Jerman.
Tahun 1940-an TV mulai mengambil alih perhatian masyarakat dan menggantikan radio. Pada tahun 1950-an sebagian besar orang-orang di dunia sudah memiliki televisi di rumah Kala itu kebanyakan orang menggunakan televisi hitam putih, meskipun sebenarnya televisi berwarna sudah ada. Pada tahun 1967,  kepopuleran televisi berwarna mulai mengalahkan televisi hitam putih. Di era yang bersamaan, tepatnya di tahun 1962, TVRI hadir sebagai stasiun televisi pertama di Indonesia.
Pada tahun 1970-an televisi semakin mengukuhkan diri sebagai sarana hiburan dengan diperkenalkannya teknologi VCR (Video Cassette Recorder). Teknologi ini memungkinkan untuk merekam siaran televisi untuk pertama kalinya. Pada tahun 1980-an TV kabel (saluran TV berbayar) populer di berbagai belahan dunia. RCTI jadi saluran televisi kabel pertama yang menggunakan dekoder di Indonesia Pilihan televisi di tahun 1990-an sangat beragam. Televisi yang mengadopsi teknologi CRT (Cathode-Ray Tubes) untuk menampilkan gambar di layarnya adalah televisi yang paling banyak ditemukan. Teknologi tersebut memungkinkan televisi dibuat dalam ukuran yang lebih besar dengan menggabungkan proyektor dan layar ke dalam satu kotak. Nantinya proyektor ini yang memproyeksikan gambar ke bagian belakang layar.
Televisi plasma pertama kali dipasarkan pada tahun 1997. Bentuknya yang ramping dan minimalis membuat TV model ini sangat populer saat itu. TV Rear-Projection LCoS juga tersedia di pasaran TV LCD juga ikut berkompetisi di akhir tahun 1990-an. Kualitas gambar lebih baik dibandingkan TV plasma serta hemat energi.  Sementara HDTV diperkenalkan pada tahun 1998. Pada tahun 1999, DVR (Digital Video Recorder) mulai diluncurkan untuk pertama kalinya. DVR memungkinkan untuk merekam siaran televisi langsung ke dalam hard drive. TV LED berbasis DLP HDTV pertama diproduksi pada tahun 2006. Teknologi DLP menggunakan cermin yang terbuat dari alumunium untuk memantulkan cahaya dan menghasilkan gambar. Pada tahun 2007-2016 Berbagai teknologi tersebut merupakan cikal bakal dari Smart TV yang sudah banyak beredar saat ini. teknologi terkini pada TV zaman sekarang, termasuk teknologi 3D dan teknologi layar cekung (TV Curve) yang semakin populer belakangan ini.

B.     Jenis – jenis siaran Televisi
1.      Siaran teresterial
Siaran teresterial adalah sistem penyiaran televisi yang tidak melibatkan transmisi satelit. Biasanya menggunakan gelombang radio melalui pemancar atau antena televisi. Istilah ini lebih umum di Eropa, sementara di Amerika Serikat disebut sebagai siaran televisi over-the-air (OTA) yang membutuhkan tuner (televisi) untuk menikmati layanannya.
2.      Siaran Satelit
broadcasting sinyal televisi melalui satelit ke pemirsa yang memiliki perangkat yang dapat menerima sinyal satelit. Perangkat tersebut bisa berbentuk mulai dari pesawat televisi yang terhubung ke penerima satelit sampai telepon bergerak yang telah memiliki penerima satelit didalamnya (built in). Direct Broadcast Satellite adalah satelit yang memiliki jangkauan dan daya yang cukup sehingga dapat diterima oleh antena piringankecil untuk penggunaan di rumahan. DBS dapat diterima di rumah-rumah, atausuatu komunitas dengan menggunakan transmisi ulang oleh sistem stasiun TV kecil atau sistem TV kabel
3.      Siaran Kabel
Televisi saluran siaran terbatas merupakan siaran yang dikelola swasta, sehingga siaran televisi ini tidak bisa ditangkap oleh sembarang orang kecuali yang berlangganan atau berbayar, selain itu tv kabel juga menghasilkan gambar yang jauh lebih baik daripada tv biasa. Lebih banyak pilihan untuk saluran televisi sehingga lebih banyak program yang bisa ditonton.
4.      Internet TV
Di era sekarang banyak bermunculan internet TV, yaitu penggunaan TV tidak hanya untuk menonton melainkan dapat terhubung dengan internet. SmarTV ini memudahkan karena dapat melakukan pencarian google, berselancar pada media sosial bahkan membuku aplikasi seperti youtube.

C.     Penyiaran Televisi
Media penyiaran tidak bisa lepas dari spektrum frekuensi radio yang merupakan jalur merambatnya sinyal dan gelombang elektromagnetik. Siaran pemancar radio terdiri atas pemancar radio yang memiliki frekuensi (AM (Amplitudo Modulasi), FM (Frekuensi Modulasi) serta gelombang pendek) Pemancar televisi terdiri atas pemancar suara dan gambar. Pesawat penerima gelombang radio mengubah gelombang elektromagnetik menjadi gelombang bunyi. Standar penyiaran dunia terbagi atas 3 yakni NTSC, PAL dan SECAM. Departemen teknik bertanggungjawab atas segala hal yang berhubungan dengan teknik penyiaran. Departemen ini meliputi traffic dan organisasi departemen teknik (manajer teknik, asisten manajer teknik, pengawas teknik, teknis pemeliharaan, teknisi transmisi, teknisi audio/video, editor, teknisi master control) Perumusan kebutuhan mencakup aspek produksi, aspek penyiaran dan aspek pendukung (mencakup persiapan peralatan)
Jenis stasiun penyiaran terdiri atas stasiun swasta, stasiun komunitas, stasiun asing, stasiun publik dan stasiun berlangganan yang menggunakan operator DBS. Operator DBS memanfaatkan sumber program seperti program sendiri, televisi lokal, televisi khusus, televisi bayar dan saluran bayar per program.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

majalah dan buku

Emina Creamatte 17-an